Kamis, 01 Oktober 2009

SUGGESTIONS OR TIPS OF SUCCEEDING IN GETTING OUR DREAMS

Do you have a dream?
This is the first day of my class at post graduate program.
The most point that I love to record are some tips from the lecturers how to succeed in the master degree. They are:
First, we must plan our study that we want to study on time. We must have a plan that we must finish our study two years unless we have to finance it ourselves. And I think every one has signed a letter that states that all the scholarship holders are to finish the study in two years. Does anyone know how to do it?
Second, we must build students habits. All of us are teachers. At school we are teachers and always instruct students to do something. Here, we are not teachers but students so we must be ready in doing assignments given by the lectures. Forget our profession at our place who accustomed to giving orders to our students and be ready with the assignment given to us.
Third, we must develop or stop our habits. In this way we must recognize the effect of every habit we have. if our habits can cause negative effect then we have to stop and vice verse, if it causes positive effect we must develop it.
Fourth, think strategically. This a brilliant suggestion. we have to build our dreams by developing our dream from now on. So, in doing our assignment, write anything concerning our future thesis theme in order that we can get clearer strategy or idea when we write our thesis in the future.
Fifth, Do anything at the schedule given seriously. Do not do anything late it is suggested that we do in advance or beforehand.
The last but not least, that UM does not create the great man but the students themselves must make themselves become great ones..

BUTTERFLY EFFECT

ALI MUTTAQIN SYURYANTO, S.Pd
(MAN TANJUNG REDEB-KAB. BERAU)


Sebulan terakhir ini semua orang di indonesia bahkan di seluruh dunia di suguhi suatu peristiwa di jagad pemerintahan dunia yaitu tentang pemilihan presiden Amerika Serikat, mulai dari kampanye John Mc Cain dari partai Republik dan Barrack Husein Obama dari partai Demokrat yang konon pernah tinggal di Indonesia bahkan pernah memeluk islam. Tak lain dan tak bukan bukan karena tidak ada alasan tapi karena mimpi para ’pengusung’--baca ’pemilih’ dapat berharap banyak pada warga kulit hitam pertama yang jadi presiden Amerika yang ke 44, tapi juga karena harapan banyak orang bahkan dunia karena kebosanan akan kecongkakan Negara adi daya Amerika yang lagi terkapar ekonominya karena kredit property yang macet. Bukan hanya masalah ekonomi tapi juga karena masalah perang di seluruh dunia mulai dari Iraq, Palestina, iran sampai Korea dan masih banyak lagi. Itu semua karena ada harapan adanya perubahan yang lebih baik dari seorang pemimpin dunia baru. Harapan dari sebuah kejadian yang mempegaruhi kejadian lain itulah yang disebut dengan Butterfly Effect. Dengan kata lain, bahwa semua orang, semua keputusan, semua peristiwa, selalu mempunyai koneksi dan pengaruh pada orang lain dan melahirkan peristiwa lain pula.
Cerita di atas adalah contoh besar dari sebuah istilah Butterfly Effect, bahwa sekecil apapun kepakkan sayap kupu-kupu bisa berakibat besar juga. BAGAIMANA DENGAN GURU? Guru juga memiliki peran yang sangt luar biasa besar di seluruh dunia karena perannya sebagai agen perubah bagi suatu negara di masa yang akan datang. Di pundak para guru inilah terpikul beban yang sangat besar dalam mengemban tugas untuk menyiapkan generasi muda yang akan datang.
Sebagai seorang pendidik dan pengajar, tentulah seorang guru tidak hanya berbekal teoritis akademis tentang bidang keilmuan yang telah ditekuninya selama menuntut ilmu di Perguruan Tinggi saja tapi seorang guru harus melengkapi dirinya dengan bekal ilmu agama pula. Karena agama meluruskan semua kesalahan manusia dari yang bengkok menjadi lurus, dari yang kotor manjadi bersih, dari yang kasar menjadi halus dari yang lemah menjadi kuat atau bahkan sebaliknya. Karenanya seorang guru dituntut secara kelembagaan, apalagi di lingkungan Departemen Agama, untuk memiliki penguasaan ilmu agama yang mumpuni di hadapan siswanya maupun di masyarakat. Karena dengan landasan agama pula seseorang bisa hidup terarah sikap dan tingkah laku termasuk perkataannya. Firman Allah dalam surat Fushshilat ayat 33-35:


33. Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya Aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?"
34. Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, Maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah Telah menjadi teman yang sangat setia.
35. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.

Seorang guru akan mempunyai kedudukan luar biasa mulia tidak hanya di hadapan manusia tapi juga di hadapan Allah apabila segala apa yang dikatakannya mengandung nilai-nilai keluhuran budi dan akhlakul karimah sebagaimana akhlak para Rasulullah yang tidak bertentangan dengan Al quran dan As sunnah, karena perkataan yang baik atau kalimat yang baik bisa mendakwahi para siswa menjadi insan yang sempurna akhlaknya. Kalimat yang baik yang diucapkan oleh seorang guru adalah kalimat dakwah yang merupakan sebaik-baik kalimat, ia berada di barisan pertama di antara kalimat-kalimat yang baik yang mendaki ke langit.
Tugas dakwah sebenarnya bukan hanya tugas seorang ustadz tapi tugas bagi sekalian ummat manusia tak terkecuali seorang guru yang mengaku dirinya sebagai hamba Allah – tak peduli profesinya- lebih-lebih mereka yang berprofesi sebagai guru. Dalam pameo orang-orang jawa, guru adalah kependekan dari digugu dan ditiru. Jadi segala tindak tanduknya akan menjadi warisan atau menjadi teladan yang baik bagi anak didiknya. Maka diperlukan sifat sabar dalam mengemban tugas ini, karena kesabaran harus menjadi bekal bagi setiap guru karena sifat-sifat yang baik tidak dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang sabar (Fushshilat: 35).
Butterly effect dari seorang guru akan sangat menentukan nasib bangsa kita ke depan. Dengan akhlak yang mulia dan perkataan yang mulia pula seorang guru bisa memberikan pengaruhnya sebagaimana kepakkan sayap kupu-kupu, kecil sederhana tapi senantiasa berarti dan berpengaruh pada orang disekitarnya di sepanjang hidupnya karena sekolah adalah madrasah ke dua setelah di rumah. Dalam sebuah hadist Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa semua peninggalan anak adam tidak akan dibawa sampai mati, kecuali tiga hal: do’a anak sholeh, amalan yang ikhlas dan ilmu yang berguna. Jadi besarlah amalan si guru jika dia bisa menjadi tauladan atau uswatun hasanah bagi para murid dan orang sekitarnya.
Jadi dakwah bukan hanya persoalan nomer dua tapi nomer wahid. Bisnis yang harus diutamakan diatas semua kepentingan. Adalah suatu keharusan seorang da’i, menyerahkan hidupnya kepada Allah SWT. Dalam surat Yaasin ayat 21 Allah berfirman:


Ikutilah orang yang tiada minta balasan kepadamu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.

Sebagai kesimpulan dari tulisan ini, mari kita ikhlaskan diri kita karena tugas mulia kita dan effect butterfly kita yang sangat luar biasa tidak hanya di hadapan Allah SWT tapi juga di hadapan manusia dan janganlah setiap gerak dan gerik kita senantiasa harus berlandaskan fulus-dan fulus. Insyaallah, Allah akan menjadikan kita kaya dunia dan akhirat. Karena di hadapan Allah manusia yang terbaik adalah manusia yang paling bertaqwa.

Rabu, 30 September 2009

A little thing to something: A note to a new tenant. Part 2

Well , because of job, study, or something you have to move to a new town. You cannot avoid it because if you do not want to move you cannot find your future i.e. you move because your office is far away from your country, town, or house. Or you are to do it because it is crucially important for you to move on. For instance you have to study out of town.

Once, I was lucky enough to study in a cold and beautiful city at Malang, east Java because I got a scholarship. After competing with hundreds of competitors and accepted among few awardees I didn't want to quit my dream in getting a master program from University of Malang

Then I moved there and of course rent a room. As I had to live alone in a such unfamiliar place, I had some deliberation like a quite place because I could not stay in noisy one, and I needed a cheap rent to adjust with my budget why I chose a rather-far away lodge to live in.

Since the first day of my master program, I thought that I had to concentrate to my study that why I decided to save every energy the God blessed me for the good thing. So I never went around my new place because I felt sleepy and tired every time I went home from campus. And when I had time , I had to read books etc. I got many assignments to do from my lectures that I didn't have time to look around my lodge surroundings. Some that I had to do dealing with my subjects copying, going to the internet, and so on. At that time, I thought that I could only do them nearby my campus and all I had to do was going to campus and did anything around my campus whenever I got the assignment from my lectures. It was because I did not know and unfamiliar with my surrounding.

To my surprised, on one good chance I took a walk early down to see around my new place. There were so many places that I needed to my life. To mention a few, there were copy center, internet café, barber shop, travel agency, small super market, food shops, and even bus and taxi station.

Then I finally thought to myself, if I took a walk since the beginning of my observation of finding a new lodge, I could not have any troubles with my lectures assignment. So, why do not you take around whenever you are in a new place, you may get greater thing that you've never expected before.

A little thing to something: A note to a new tenant. Part 1

It is widely known and unquestionable that every human is a weak and helpless creature since a baby. He or she cannot do anything without the help of someone else and the surrounding. That is a small human creature and, of course, there is not any false thing to confront with. When she or he becomes bigger and bigger and becomes adult, he is to do anything sometimes with or without the presence of another then this causes someone becomes different with another. This all depends on where she or he comes from; from what kinds of family or environment background she or he has had before that create someone personality.

Is it wrong if we have different personality with another one? Does it bother anyone with it? The answer is depends on we have in our own mind ourselves. If you think it does not bother anyone one may think it has nothing to so with someone else so you maintain on your own. Then one does not care to someone else because of selfishness. Is it?

A little thing that a writer suggests to everyone who wants to be greater and greater is do something small for a better thing. Does it sound bad if you can do something good not only for the shake of your life but also for someone else around you.

For example, when you move to a new town, house, office, or just rent a room. You feel you have rented it then you do not care to your lodge mate, officemate, or anyone for you think you do not have something to do with it. Why do not you try to say hello to them and introduce you yourselves that you are new in that place. Is it hard to do it? Of course it is easy.

You feel the great thing happens next day when they address you and help you when you need a hand from someone. Even, greater thing that you have never expected or imagined in your mind before. So try to say hello and give your nicest smile to your surrounding.

Kamis, 27 Agustus 2009

Simple Breaking Ice (Breaking Es Sederhana)

GAMES SEDERHANA UNTUK BREAKING ICE


  1. GAME TENTANG KUKU, CUCU, SUSU, SAPI MINUM SUSU

Guru bertanya dengan pertanyaan-pertanyaan berikut (a) apa yang ada dijari kita. (b) Anak dari anak kita namanya apa, (c) dan sapi minum apa? (Yang betul adalah anak sapi minum susu. Tapi kalu sapi ya minum air.


  1. PEMBAGIAN KELOMPOK UNTUK GAMES.

A. MEMBUAT PERTANYAAN DAN JAWABAN DGN MENGAPA?

B. MEMBUAT PERTANYAAN SAJA

C. MEMBUAT PERTANYAAN DENGAN MENGAPA


  1. MENJAWAB PERTANYAAN DENGAN JAWABAN SALAH

Guru meminta siswa untuk menyebutkan nama benda yang ditanyakan dengan jawaban yang salah, jumlah barang ada 4. tapi diakhir siswa ijebak dengan pertanyaan “berapa jumlah barang yang ditanya.”

  1. JIKA SPIDOL DIANGKAT TEPUK tangan DUA KALI JIKA SPIDOL DITURUNKAN TEPUK KAKI DUA KALi

  1. Breaking Hitungan:

Buat aturan untuk hitungan angka kelipatan 2 harus mengucapkan Fizz, untuk kelipatan 5 mengucakan Buzz.


  1. Bermain Lidi. Ada yang berbentuk ikan, ada yang berbentuk kubus, dan tiga lidi dibuat untuk menyebut suatu nama.

  1. Model “WISDOM WALK” MODEL BERBELANJA.

  1. Model Think-Pair-Share-Square

  1. anda pasti semua bisa nyayi lagu halo-halo Bandung. syairnya kita ubah dengan syair berikut supaya peserta atau murid-murid tidak ngantuk.

  1. halo-halo bandung

Ayo-ayo bangun

Bangunlah kawanku semua

Ayo ayo bngun

Jangan kau diam saja

Sudah lama kita

Tidak meraih juara

Sekarang tiba saatnya

Bangkit dan sadar

Jadi pendidik teladan